Pektin dari Kulit Pisang Kepok (Musa balbisiana): Studi Pengaruh Variabel Ekstraksi pada Hasil dan Karakteristiknya
Abstract
Peningkatan produksi pisang telah mengakibatkan bertambahnya limbah dari tanaman pisang. Pemanfaatan kembali limbah pertanian merupakan terobosan dalam bidang Teknologi pertanian dengan meminilmalkan pemborosan dan kerugian dalam produksi pertanian, melalui pemanfaatan hasil tanaman yang tidak dapat dijual atau dimakan yaitu kulit pisang yang bisa dijadikan sebagai bahan mentah dalam proses pembuatan pektin. Kulit pisang dapat diaplikasikan sebagai bahan dasar untuk memproduksi pektin yang dapat dimanfaatkan dalam Industri pangan khususnya. Pektin merupakan senyawa heteropolisakarida bersifat asam yang terdapat dibagian dinding sel primer tumbuh-tumbuhan yang larut dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit pisang menjadi sumber pectin. Variabel yang digunakan untuk mencapai hasil dalam riset ini adalah temperatur (70, 80, dan 90°C) dan waktu ekstraksi (70, 80, dan 90 min), pelarut asam Klorida (HCl)0,1N danmenggunakan metode ekstraksi refluks. Berdasarkan hasil riset titik optimum didapat dengan penggunaan variabel waktu ektraksi adalah 90 min dan temperatur ektraksi adalah 90o dengan hasil uji analisa kadar pektin 26,0290%, berat ekivalen 800 mg, kadar metoksil 9,30%, kadar asam galakturonat 71,19%, kadar air 1,5839 dan derajat esterifikasi 73,44%.
Keywords
kulit pisang; Pektin; asam klorida; limbah
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.24167/praxis.v7i1.12404
View My Stats | ISSN 2622-9137 (media online)